Prangko pertama yang merupakan hasil gagasan Sir Rowland Hill diterbitkan di Inggris pada tanggal 6 Mei 1840, dan merupakan prangko pertama yang resmi di dunia. Sebelum tanggal tersebut sudah ada prangko juga, tetapi tidak resmi, tidak dapat dipakai oleh masyarakat umum, tetapi hanya oleh kaum bangsawan tertentu. Prangko pertama resmi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Memuat gambar kepala Ratu Victoria.
- Dicetak dalam warna hitam.
- Memuat kata postage pada bagian atasnya.
- Memuat kata-kata one penny pada bagian bawahnya.
Kisah timbulnya gagasan
untuk menerbitkan prangko oleh Sir Rowland Hill ternyata cukup menarik. Suatu
ketika dilihatnya seorang pengantar menyerahkan sepucuk surat kepada seorang
gadis. Sejenak setelah mengamati surat itu dengan teliti, gadis itu pun segera
mengembalikan surat itu kepada pengantar pos dan menolak melunasi biaya
pengiriman surat dengan alasan bahwa ia tidak punya uang.
Sir Rowland Hill
mendekati gadis seraya bertanya apa sebab ia menolak menerima surat tersebut.
Jawaban gadis tersebut ternyata mengejutkan. Surat yang ternyata datang dari kekasihnya
itu memuat beberapa tanda/kode yang hanya diketahui oleh mereka berdua. Tanpa
harus membuka surat itu pun gadis tersebut telah tahu apa sebenarnya maksud/isi
surat. Jadi, buat apa ia harus susah-susah membayar ongkos kirim surat. Hal ini
membuat Sir Rowland gusar, karena bila hal tersebut sering terjadi, alangkah
ruginya dinas pos dan juga bagaimana nasib karyawan yang bekerja didalamnya.
Selain kasus tersebut, yang membuat Sir Rowland juga memikirkan prangko adalah
ketika Sir Rowland menekuni bidang perpajakan dan ilmu administrasi, sekaligus
mengamati perkembangan sosial ekonomi di Inggris pada masa itu.
Pada tahun 1930, ketika
negara Inggris berkembang menjadi negara industri, transportasi mengalami
kemajuan yang cukup menggembirakan. Jalan kereta api mulai membentang dari
Barat ke Timur dan dari Utara ke Selatan. Pada waktu itu, Rowland Hill
memikirkan bagaimana mendapatkan pemasukan uang untuk kas kerajaan dari pajak
pengiriman surat-surat. Bahkan pikiran Rowland Hill juga diganggu dengan pemberian
hak bagi anggota Majelis Rendah dan Majelis Tinggi dalam parlemen untuk dapat
mengirim surat secara cuma-cuma tanpa batas selain itu sistem pembayaran biaya
pengiriman surat oleh penerima juga banyak merugikan dinas pos. Hal tersebut
dilihat oleh Rowland Hill sebagai suatu pemborosan dan sangat merugikan kas
kerajaan.
Oleh karena itu, pada tahun
1837 Rowland Hill mengajukan usul kepada parlemen yang antara lain mengemukakan
hal-hal sebagai berikut.- Ongkos pengiriman surat harus diturunkan, dengan turunnya ongkos pengiriman surat, diharapkan terjadi peningkatan jumlah surat yang dikirim.
- Untuk lebih merangsang masyarakat agar saling berkirim surat, perlu ditetapkan tarif pos yang seragam dengan tidak memandang jarak tempuh surat tersebut.
- Untuk menghindari penyalahgunaan biaya pengiriman surat, biayanya harus dibayar dimuka dengan menempelkan secarik kertas tanda pelunasan yang saat ini kita kenal sebagai prangko.
Pemikiran ini awalnya mendapat tentangan dari Parlemen. Namun empat tahun kemudian tepatnya pada tahun 1840 usul Rowland Hill diterima Parlemen. Dari sinilah kemudian lahir prangko, carik kertas kecil yang dipakai sebagai tanda pelunasan pengiriman surat.
Sumber Informasi Catatan:
- http://id.wikipedia.org/wiki/Prangko
No comments:
Post a Comment